PRINGSEWU – Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung, Rabu (7/5) menggelar aksi Solidaritas dukungan kepada Palestina dan mengutuk Agresi Militer Israel terhadap. Bertempat di Aula Graha Ahmad Dahlan kampus setempat, aksi yang dilakukan serempak bersama 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seluruh Indonesia merupakan bentuk dukungan kemanusiaan bagi rakyat palestina atas agresi militer Israel yang dilakukan sejak akhir tahun 2023 lalu. Dr. Hasbullah, M.Pd.I, dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu sekaligus Kordinator Lapangan dalam keterangannya menyampaikan bahwa aksi solidaritas ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) seluruh Indonesia sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi yang terjadi di Negara Palestina. Agresi Militer yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat palestina sejak 7 Oktober 2023 telah banyak menelan korban jiwa di Palestina khususnya jalur Ghaza. “Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan Forum Rektor PTMA se-Indonesia terhadap kondisi di Palestina. Agresi Militer yang dilakukan oleh Israel merupakan serangan paling brutal dan keji sepanjang sejarah konflik Palestina-Israel. Lebih dari 35000 orang telah menjadi korban atas kekejian Israel, bukan hanya dari kalangan militer, tetapi warga sipil, anak-anak, dan wanita tidak lepas dari kebrutalan agresi militer Israel”, terang Hasbullah. Dalam aksi yang diikuti oleh seluruh civitas akademik Universitas Muhammadiyah Pringsewu seperti Dosen, Tenaga Kependidikan, dan mahasiswa ini juga dibacakan pernyataan sikap Forum Rektor PTMA se-Indonesia yang berisi : 1. Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas Kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan. 2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina. 3. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. 4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina. 5. Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri. 6. Meminta kepada Pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide Israel. 7. Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina, kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. 8. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Komentar (0)
Tinggalkan Komentar